Sama halnya dengan di daerah lain bahwa nama dan asal usul suatu desa, petilasan atau tempat selalu bercampur antara sejarah, legenda, mitos dan cerita yang dituturkan secara lisan tanpa disertai dengan Dokumen tulis. Hal itu karena tradisi kita adalah tradisi tutur sehingga sangat jarang kejadian pada masa itu ditulis dalam sejarah, karena para penulis atau pujangga hanya dimiliki oleh kerajaan/keraton. Demikian halnya dengan sejarah Desa Somokaton.
Berdasarkan cerita turun temurun sejarah Desa Somokaton, berawal pada waktu terjadinya perang Diponegoro di Yogyakarta. Alkisah pada saat akhir Perang Diponegoro melawan Belanda pada tahun 1930, seorang prajurit pangeran Diponegoro yang bernama Eyang Surodipo melarikan diri dari Kejaran tentara Belanda, sampai diperbatasan Yogyakarta dengan Magelang yang kemudian menetap di daerah tersebut dan kemudian memimpinnya. Eyang Surodipo mempunyai binatang kesayangan berupa Harimau Putih ( Simo Seto ) yang sering dilihat warga sering diajak kemanapun eyang surodipo bepergian. Warga setempat bersepakat untuk memberi nama daerah tersebut dengan nama SOMOKATON yang berarti Simo Seto ( Harimau Putih ) yang sering kelihatan ( Katon ).
Adapun sejarah pemerintahan Desa Somokaton, para Kepala Desa dari masa awal Pemerintahan Desa Somokaton sampai dengan Pemerintahan saat ini adalah sebagai berikut :
Masa Pemerintahan Eyang Suro dipo ( Tahun 1826 - 1857 )
Masa Pemerintahan Wongso Lelono ( Tahun 1857 - 1892 )
Masa Pemerintahan Atmo Senjoyo / Bungkik ( Tahun 1892 - 1929 )
Masa Pemerintahan Mangun Redjo ( Tahun 1929 - 1948 )
Masa pemerintahan Djo Pawiro ( Tahun 1948 - 1974 )
Masa Pemerintahan Pringgo Sutrisno ( Tahun 1974 - 1989 )
Masa Pemerintahan Th Suparyatun ( Tahun 1989 - 2007 )
Masa pemerintahan Noto Sukirno ( Tahun 2007 - 2019 )
Masa pemerintahan ICHA ( Tahun 2019 - Sekarang )